Abrasi
pantai adalah proses pengikisan pantai yang dikarenakan kekuatan gelombang laut
dan arus laut yang kuat dan bersifat merusak, kerusakan atau abrasi pantai
disebabkan oleh gejala alami dan ulah tangan manusia, seperti pengambilan batu
dan pasir di pesisir pantai, atau penebangan pohon di sekitar pantai, kurang
diperhatikannya hutan mangrove. Manusia mengambil kayu dari hutan mangrove dan
hutan pantai untuk kehidupan sehari-hari, apabila pengambilan kayu dilakukan
secara terus-menerus maka pohon-pohon di pesisir pantai akan berkurang.
Kerapatan pohon yang rendah pada pesisir pantai memperbesar peluang terjadinya
abrasi.
Abrasi
bisa dicegah dengan penanaman pohon mangrove, melestarikan hutan pantai,
memelihara dan melestarikan kawasan pantai seperti batu dan komponen sekitar
pantai. Pemerintah juga harus berperan aktif dalam upaya pencegahan abrasi
pantai indonesia. Seperti melakukan pembangunan alat pemecah ombak dan
penyediaan bibit penghijauan hutan mangrove di sekitar pantai. Namun masih
menyisakan persoalan tersendiri mengenai cara mengatasi abrasi, misalnya
dalam pembangunan alat pemecah ombak ini diperlukan biaya yang sangat mahal dan
juga wilayah tempat pembangunannya sangat luas, sehingga untuk membangun alat
ini di seluruh pantai yang terkena abrasi akan memerlukan waktu yang sangat
lama dan juga biaya yang sangat mahal. Upaya penanaman tanaman bakau di pinggir
pantai juga banyak hambatannya. Tanaman bakau hanya dapat tumbuh pada tanah
gambut yang berlumpur. Hal ini akan menjadi sangat sulit karena sebagian besar
pantai di Indonesia merupakan perairan yang dasarnya tertutupi oleh pasir,
seperti kita ketahui bahwa tanaman bakau tidak dapat tumbuh pada daerah
berpasir.
Peran
serta penduduk lokal dan masyarakat sekitar pantai sangat di harapkan untuk
mengatasi masalah abrasi pantai indonesia, oleh karena itu perlu adanya
kesadaran dari setiap orang dengan pihak terkait untuk selalu memahami betapa
pentingnya masalah ini, sehingga ditemukan solusi terbaik untuk mengatasi
abrasi pantai
Abrasi pantai di Indonesia, telah mencapai tingkat yang
mengkhawatirkan. Sedikitnya 40 prosen dari 81 ribu km pantai di Indonesia,
rusak akibat abrasi. Dalam beberapa tahun terakhir, garis pantai di beberapa
daerah di Indonesia mengalami penyempitan yang cukup memprihatinkan. Abrasi
yang terjadi mampu menenggelamkan daratan antara 2 hingga 10 meter pertahun dan
kondisi ini sangat memperihatinkan bagi saya, tentunya juga bagi sahabat-sahabat
semua.
Dampak yang diakibatkan oleh abrasi ini
sangat besar. Garis pantai akan semakin menyempit dan apabila tidak diatasi
lama kelamaan daerah-daerah yang permukaannya rendah akan tenggelam. Pantai
yang indah dan menjadi tujuan wisata menjadi rusak. Pemukiman warga dan tambak
tergerus hingga menjadi laut. Tidak sedikit warga di pesisir pantai yang telah
direlokasi gara-gara abrasi pantai ini. Abrasi pantai juga berpotensi
menenggelamkan beberapa pulau kecil di perairan Indonesia.
Abrasi pantai diakibatkan oleh dua faktor utama yang
disebabkan oleh aktivitas manusia yaitu
Ø Peningkatan permukaan air laut yang diakibatkan oleh
mencairnya es di daerah kutub sebagai akibat pemanasan
global.
Ø Hilangnya vegetasi mangrove (hutan bakau) di pesisir pantai.
Sebagaimana diketahui, mangrove yang ditanam di pinggiran pantai, akar-akarnya
mampu menahan ombak sehingga menghambat terjadinya pengikisan pantai. Sayangnya
hutan bakau ini banyak yang telah dirusak oleh manusia.
Cara mencegah erosi pantai atau
pengikisan daratan pinggir laut
Ø
Menanam pohon bakau, jenis pepohonan
yang mudah tumbuh di pantai dengan air asin ini mempunyai akar yang cukup kuat
untuk mempertahankan daratan dari gempuran ombak pinggir laut.
Ø
Membuat bangunan pemecah gelombang,
cara kerjanya adalah menahan gelombang ombak disepanjang garis pantai sehingga
sisa ombak yang menggempur darat tidak terlalu keras.
Ø
Melakukan reklamasi pantai yaitu
dengan melakukan pengurugan tanah dan membuat konstruksi tembok penahan tanah
untuk menahan daratan dari gempuran ombak, tembok penahan erosi pantai bisa
dibuat dari pasangan pondasi
batu kali atau cor beton bertulang.
Ø
Pembangunan reklamasi pantai punya
sisi positif sekaligus negatif, pada daerah yang direklamasi tentu akan lebih
aman dari erosi namun daerah lainya yang kebetulan struktur tanahnya jelek atau
elevasinya rendah maka berpotensi menjadi tempat peralihan air laut, hal ini
berarti berpeluang besar untuk tenggelam.
Ø Pencegahan erosi pantai tidak bisa
hanya dilakukan penduduk tepi laut saja, tetapi perlu dukungan masyarakat
diseluruh penjuru bumi, sebagai contoh jika terjadi polusi besar-besaran dikota
maka keseimbangan alam terganggu, bumi terasa panas sehingga es dikutub utara
dan selatan mencair, akibatnya muka air laut naik yang dapat menyebabkan
daratan tenggelam.